Skip to content

Fiction [ I Love U] (KeyBer Need a Time Machine)

January 28, 2013

Fiction [ I Love U] (KeyBer Need a Time Machine)

Author   :           Park Yoora *Onew Wife*

Tittle     :           Fiction [I Love U]

Genre   :           Sad, Romance, Jelous, family, friendship.

Shoot    :           1 (Divided 6 scene)

Note     :           Holla, nae a Pretty author is back. Ini ff KeyBer yg bisa dibilang sejenis ama ff MinStal S.A.R.A.N.G.H.A.E. ya gk?? Bandingin ndiri deh. Okee?? Pertama mau bikin adegan Nc, tpi bingung mau di bagian mana? Karena ini kn ff dadakan yg dibuat dlm waktu 1 jam aj, jdi please kalo jelek jgn protes ama saya, protes ama jari” saya yg mengetik. Okeee?? Hmm… untuk ff Keyber yg satunya yg wktu itu di di janjikan, mian belum bisa publish karena fd yg dipake buat ff itu lg ama Chika eonnie yg sedang melanjutkan ff Keyber lainnya. Nanti kalo udh ada langsung deh. Ya udh capcus monggo di bca. Jgn LUPA RCL!! Oh ya, bagi para Antis!! Menjauhlah sebelum marah-marah pada kami. Okeee?? Terakhir itu pesan dari 3admin cantik SHINee wife’s.

 

-1-                                                                        

Amber POV

            “ayo Am… kau bisa… pasti!!” Kibum terus menyemangatiku. aku mulai kelelahan karena sudah dua jam bergelut dengan kematian.

            “Demi aku AM… ayo kau bisa!!”

            “ARGGGGGHHHH…” erangku. Kurasakan sesuatu keluar dari bagian bawah tubuhku. Suhu semakin dingin dan perlahan cahaya meredup. Sayup- sayup kudengar panggilan Kibum.

            “Am… bangun…” setelah itu semua terang benderang dan cahaya itu membawaku ke putaran dimensi yg tak kuharapkan.

            –

Aku menatap namja yg kucintai itu sedang tertawa bahagia bersama gadis cantik itu. Kim Kibum yg dingin, angkuh, dan jutek itu akan menjadi ceria, baik, dan perhatian bila sudah bersama gadis itu, Jung Nicole. Aku sadar aku tak secantik ia, tak sebaik ia, dan tak sesexy ia. Bahkan ayah dan ibu Kibum sangat menyayangi Nicole sama seperti juga aku, yg berstatus istri sah Kibum. Ya, namja itu adalah suamiku. Pernikahan kami sudah berjalan 2 tahun dan itu semua karena perjodohan orang tua kami. Aku harus menikah dengan Kibum untuk membantu perusahaan keluarga Kibum yg saat itu mengalami kemunduran. Dengan pernikahan ini, keluargaku membantu keluarga mertuaku.

Dari dua tahun pernikahan kami, aku memiliki seorang aegi yeoja bernama Kae In, hmm… Kae In ada karena kecelakaan pada suatu malam ketika Kibum pulang dalam keadaan mabuk dan semua itu pun terjadi.

            Sejak awal pernikahan kami, Kibum tidak mencintaiku sama sekali, awalnya kami hanya sahabat hangat, namun semua kehangatan itu berubah sejak perjodohan dan pernikahan ini. Bahkan aku ingat sekali, saat aku melahirkan Kae In, Kibum tidak ada di sampingku karena ia menjemput Nicole di bandara. Justru sepupunya Jonghyun yg menemaniku juga sahabat-sahabatku. Sekyung istri Jonghyun yg mengantarkan Kae In padaku setelah selesai persalinan, dan nama Kae In itu adalah hadiah dari kelima sahabatku Vict, Luna, Krystal, Sulli, dan Sekyung. Kibum baru menjenguk kami 3 hari setelahnya, 3 hari?.

Bayangkan betapa sakitnya perasaanku? Aku memang tidak memintanya untuk mencintaiku, tapi setidaknya perlakukan aku dan anaknya secara normal. Aku berjuang antara hidup dan mati untuk benih yg ia tanam dirahimku, bersabar selama sembilan bulan masa kehamilan, dan berjuang untuk melahirkan. Tapi?? Ia sama sekali tak menganggap kehadiran kami. Dan semua itu karena ia tak mengharapkan kami.

Bila ditanya apa aku cemburu melihatnya bersama Nicole? jawabannya iya. Aku cemburu. Sangat cemburu, aku sudah menyukai Kibum sejak kecil, namun saat SMP Kibum menyukai Nicole yg menjadi teman sebangkunya di kelas mulai saat itu hingga sekarang. Mereka selalu disekolah yg sama dan ruang yg sama. Sementara aku lebih muda setahun dari mereka.

Sahabat-sahabatku dan orang tua Kibum sering menegurnya, dan kau tahu apa jawabannya?? ‘buat apa cemburu? Toh ia yg menjadi istriku? Aku memilihnya daripada Nicole?’ memang kau benar suamiku dan aku istrimu, tetapi… apa ini yg wajar dirasakan seorang istri? Dibuang dan tak dianggap?? Apa ini yg pantas dilakukan suami yg sekarang sudah memiliki seorang aegi berusia dua bulan yg bahkan tak pernah dipeluk olehnya?

Segera kupeluk Kae In, aku tak ingin merasakan eommanya sedang marah dan cemburu melihat appanya dekat dengan yeoja lain. Ia tak boleh tahu.

“Kae-ah… eomma sayang kau nak…” bisikku pada Kae In digendonganku. Kutinggalkan Kibum yg sedang bercanda dengan Nicole di dapur dan pergi ke tempat rahasiaku. Apartement pribadi yg dihadiahkan papa saat berusia 20 tahun.

Aku sedang duduk di ruang santai sambil menonton tv sementara Kae In sedang terlelap tidur di box bayinya. Tak ada acara yg seru, tanganku sibuk mengganti chanel hingga sebuah berita menohokku.

‘SHINee Key memiliki hubungan dengan Kara Nicole’ itu berita Kibum, Aku lupa memberitahu, kami berprofesi sebagai artis. Kibum adalah member sebuah Boyband bernama SHINee dengan member Jinki oppa atau nama panggungnya Onew, Jonghyun, Minho, dan magnaenya Taemin. Di grup itu Kibum bernama Key karena sudah banyak member Boysband bernama Kibum. Sementara Nicole tergabung dalam GirlsBand KARA. Aku juga tergabung dalam sebuah GirlsBand bernama f(x) bersama Victoria, Luna, Sulli, dan Krystal. F(x) di pairing dengan SHINee di perusahaan kami.

“Sampai kapan kau bertahan?” tanya sahabatku Niel, saat ia mengujungiku dan Kae In bersama istrinya Yoora.

“Molla” jawabku.

“Kau terlalu diam eonnie… sesekali tunjukan kalau kau marah eon, kau istrinya dan kau tak berhak di perlakukan seperti ini!!” protes Yoora. Aku hanya tersenyum getir.

“menjadi istri bukan berarti berhak atas dirinya.” Gumamku.

“sampai kapan kau harus seperti ini eon?” tanya Yoora lagi.

“hmm, sampai aku merasa tak sanggup lagi. Aku sanggup karena Kae yg selalu mengingatkanku untuk mencintai appanya.” Lirihku.

“hmm, ya sudahlah. Kami hanya berharap yg terbaik untukmu. Semoga si bodoh itu segera sadar bahwa ada yg tersakiti, yaitu…”

“Nicole juga tersakiti karena pernikahan ini Niel-ah.” Aku memotong perkataan Niel.

“semua tersakiti, Kau, Nicole, dan… Kae.” Yunho oppa masuk ke ruangan dan bergabung.

“kau harus sabar menunggu cinta Kibum. Aku yakin suatu saat tuhan akan membawa Kibum untukmu. Tuhan maha adil” nasehat Yunho oppa. Aku mengangguk, oppa pun mengambil Kae di box bayinya.

“lihat… Kae… ia begitu menyerupai kalian berdua. Wajah appanya namun memiliki mata dan kecantikan eommanya.” Aku terharu mendengar komentar Yunho oppa.

Yunho oppa benar, aku harus sabar. Aku harus yakin suatu saat Kibum akan mencintai kami. Menerimaku apa adanya meski aku tomboy.

*~~~*

Pagi ini kulihat kasur disebelahku sudah kosong, ia sudah pergi pada pekerjaannya. Ini yg setiap hari aku alami. Bangun sendiri tanpa suami di sampingku, miris dan sedih rasanya. Tiba-tiba Kae menangis. Aku menghampirinya di box bayi dan menggendongnya.

“Cup cup sayang… eomma disini… jangan menangis lagi ya??” aku berusaha menenangkannya. Saat itu juga seseorang masuk ke kamarku. Ternyata April eonnie, kakak kandungku.

“Ehh… kenapa dengan Key?” tanya April eonnie, nama western Kae In adalah Keysha. Nama pemberianku, karena nama itu akan mengingatkanku pada cintaku. Kibum.

“Molla eonni, ia menangis.” Jawabku. April eonnie mengambil Kae in dari gendonganku, anehnya Kae berhenti menangis saat berpindah gendongan.

“Kau sedang sedih atau gundah, benarkan?” tebak April eonnie. Ba…bagaimana mungkin ia tahu? Aku mengangguk.

“Keysha merasakan perasaanmu Yunnie. Ia tahu eommanya sedang sedih.” Jelas April eonnie. Aku terdiam. jadi… Kae merasakannya?

“hmm, bagaimana kalau kau ikut liburan pelayaran bersamaku, sepupu-sepupu kita dan Yunho besok?” tawar April eonnie. Hmm… boleh juga.

“boleh deh, aku juga sedang free job seminggu ini. Hmm, tapi… Kibum sedang full. Ahh, walau ia libur ia juga pasti tak akan ikut. Boleh deh eon.” Putusku. April eonnie pun membantuku untuk bersiap-siap.

“Bum, besok aku akan berlibur bersama Kae In, Yunho oppa, Jane, April eonnie, dan sepupu-sepupuku. Hmm, tak apa-apa kan?” tanyaku pada Kibum saat mau tidur. Ia mengangguk singkat dan langsung tidur membelakangiku. Aku berusaha menahan tangisku melihat sikapnya. Kibum-ah… sampai kapan kau menyiksaku seperti ini?

-2-

“hati-hati ya!!” pesan sahabat-sahabatku saat mengantarku di dermaga, tanpa Kibum tentunya. Ia sedang ke Incheon bersama Nicole untuk pemotretan. Aku mengangguk. Keluargaku pun memulai pelayaran dengan kapal pesiar milik haraboji.

Pada malam harinya, pelayaran indah yg kami harapkan pudar, terjadi badai. Aku terus memeluk Kae yg tertidur dalam pelukanku. Sementara para awak kapal sibuk di luar sana.

“Amber!!! Cepat kesekoci!! Lambung kapal bocor!!” teriak April eonnie. Aku dan Kae langsung naik ke sekoci. Bersama sepupu-sepupuku. Tunggu!! Foto pernikahan kami!!

“Eonn! Jaga Kae! Ada yg ketinggalan di kamarku!!” aku menyerahkan Kae pada Hannie eonnie dan turun.

“bahaya yun!” peringat Yunho oppa.

“aku harus mengambil foto pernikahan kami. Bila aku tak sampai, oppa tolong bilang sama Kibum untuk mencintai Kae!! Bilang padanya aku mencintainya. Suruh ia mengambil semua suratku untuknya di tumpukan bajuku di lemari kamar kami di rumah eommonim, jebbal.” Pesanku pada Yunho oppa kemudian berlari masuk.

“YA YUNNIE!!!” teriak semuanya namun tak kuhiraukan. Yg kupikiran hanya foto pernikahan kami.

Kibum POV

“Maafkan aku Bum… maafkan aku… jaga diri baik-baik… jaga uri ttal… mianhae… good bye…” istriku menyerahkan Kae padaku dan menghilang. Andwe… andwe…

“ANDWE!!” aku terbangun dari mimpiku dengan keringat dingin mengalir. Andwe… itu tak boleh terjadi… andwe…

Karena mimpi itu aku tak berani tidur lagi, aku takut mimpi itu kembali. Aku takut itu jadi kenyataan, andwe… ia tak boleh meninggalkanku, andwe…

“KRINGG” telepon rumahku berbunyi padahal jam masih menunjukan pukul 6 pagi. Segera kuangkat telepon tersebut.

“Yeoboseoyo…”

“Kibum… kapal istrimu tenggelam.” Aku kaget mendengarnya, ini suara eomma.

“Mwo?? Terus bagaimana keadaan istri dan anakku eomma?” tanyaku panik.

“Kae selamat. Tapi… istrimu…” eomma tak bisa menjelaskannya.

“kenapa dengan istriku eomma??” tanyaku.

“ia tak di temukan. Kau cepat ke rumah!!” aku kaget mendengarnya. Istriku… tak di temukan?

“Mianhae Bum… seharusnya kucegah ia… seharusnya tak kubiarkan ia pergi dari sekoci dan mengambil barang itu. Mianhae… hiks…hiks…” Hannie menangis menjelaskan.

“apa… barang… yg membuat istriku pergi dari sekoci demi mengambilnya?” tanyaku gugup.

“foto… pernikahan kalian…” lirih April noona. Foto pernikahan kami?

”Hmm, istrimu berpesan padaku, bila ia tak kembali, kau harus mencintai putrinya, dan ia ingin kau tahu… bahwa ia mencintaimu. Ia menitip  surat untukmu yg di simpannya di lemari kalian di rumah ini” Hatiku perih mendengar penjelasan Yunho hyung. Istriku…

Dear Kibum,

Ini pertama kalinya aku menulis surat untukmu. Kau ingat ini tanggal berapa? 14-02-2011. Tepat dua minggu setelah kita menikah. Kau tahu? Hari ini dikenal sebagai hari kasih sayang di seluruh dunia, aku berharap hari ini kau akan menyayangiku. Namun, itu mimpikan? Hari ini aku lihat kau memberikan bunga dan coklat untuk Nicole. aku sakit melihat itu semua, namun melihat senyummu… aku merasa bahagia. Karena bahagiamu adalah bahagiaku. Selamat hari kasih sayang suamiku…

 

Istrimu.

 

Kubaca surat itu dengan berkaca-kaca. Kubaca surat yg lain.

 

Dear Kibum,

Hari ini tanggal 25-05-2011, kau ingat hari ini? Ini adalah hari peringatan tiga tahun debutmu sebagai SHINee. Chukkae… aku senang melihatmu di atas panggung itu, tersenyum pada semua fans sambil menerima bunga dari semua member SMTOWN. Aku ingin memberimu bunga di belakang panggung, tapi lagi-lagi Nicole yg melakukan itu lebih dulu. Aku selalu kalah darinya, kalah cantik, pintar, sexy, dan ia juga pintar masak. Aku juga kalah darinya dalam mendapatkan cintamu, aku mencintaimu sejak kecil, namun akhirnya Nicole yg menjadi cinta pertamamu. Aku pun akhirnya memberi bunga itu untuk Jonghyun. Bunga yg seharusnya untukmu. Tapi lagi-lagi karena senyum mu aku mengalah. Biarlah aku sakit selama kau tersenyum aku bahagia. Selamat hari debut suamiku.

 

Istrimu

 

Surat ini berwarna biru pearl, lambang SHINee. Kubaca surat lain berwarna pink.

 

Kibum nae saranghae,

Sengil chukkae… hari ini ulang tahunmu, 23-09-11. Hmm, beberapa hari yg lalu ulang tahunku. Aku bahagia kau menghadiri perayaannya bersama teman-teman, namun mengapa lagi-lagi aku harus sakit melihat kedekatanmu dengan Nicole?? sampai kapan aku harus bersabar??

 

Istrimu.

 

Setelah itu kubaca surat lain berwarna biru gelap.

 

Kibummie nae kyeopta seobang,

hari ini aku memeriksakan diri kedokter, aku kaget karena aku hamil satu bulan. Hmm, hari ini tak akan kulupakan 03-06-12. Aku bahagia kita akan segera menjadi orang tua, namun… melihat raut enggan di wajahmu membuatku sakit. Sebegitu bencinya kah kau padaku kibum? Terlebih setelah kecelakaan satu bulan yg lalu? Walau aku dapat melihat perintah mengguguran kandungan ini dari matamu, namun aku tak dapat melakukannya. Aku takut Bum… aku terlalu mencintai mu… juga anak ini…

 

istrimu

 

terakhir kubuka surat yg berada paling atas.

 

Kibum my love,

Hari ini putri kita lahir tepat pada hari kasih sayang 14-02-13, ia persis sepertimu. Wajah yg sama, model hidung, bibir, dan alis yg sama. Namun matanya sepertiku. Itu sih kata Yoora. Sahabat-sahabat kita memberinya nama Kae In, mirip namamu kan?? Aku memberi nama westernnya Keysha Kim. Sehingga panggilannya Key, seperti namamu. Tahu kenapa aku memberi nama itu? Karena aku mencintaimu dan putri kita. Kalian adalah yg terpenting untukku, kalian kunci hatiku. Aku rela menangis agar kalian dapat tertawa, aku rela tersakiti asal kalian bahagia. Kau dan Keysha adalah yg terpenting untukku, seperti sumber energiku. Walau kau belum menerimaku sebagai istrimu, setidaknya aku harap kau mencintai Key. Karena bagaimana pun ia putrimu dan berhak atas cintamu. Aku mencintai kalian.

 

Istrimu.

 

Aku menangis membacanya. Hatiku sakit mengetahui semua penderitaan istriku. Aku salah, sangat salah.

“aku… mencintaimu juga… mian kau mengalami semua penderitaan ini… mian… hiks…” aku terduduk lemas di lantai.

“sudahlah Kibum, penyesalan selalu datang terlambat. Terkadang kita baru menyadari kita mencintai seseorang ketika orang itu telah pergi.” Ucap Minho.

-3-

*5 bulan kemudian*

Istriku belum ditemukan, tim SAR sudah angkat tangan, aku masih berharap ia ada dan akan kembali pada kami suatu saat nanti. Saat ini putriku sudah berusia tujuh bulan. Ia cantik seperti eommanya, sangat cantik. aku tinggal bersama orang tuaku lagi karena tak ada yg menjaga Kae bila aku bekerja selain eomma.

Aku rindu istriku, sosok Amber Joshephine Liu yg tomboy tapi manis, jutek tapi care, juga pintar namun bodoh karena selalu kena jebakan kami. Hmm, untuk Nicole, kini ia sudah menikah dengan kekasihnya JinWoon.

Bila selama ini istriku selalu berpikir aku menyukai Nicole, ia salah. Aku mencintainya sejak kecil, sejak TK. Namun ia tak pernah menyadarinya dan aku tak pernah mengungkapkannya. Aku tak pernah membenci pernikahan ini, namun aku tak tahu bahwa ia juga mencintaiku dan aku takut menyakitinya bila memaksanya mencintaiku. Benar kata Minho, penyesalan selalu datang belakangan.

*7 tahun 5 bulan kemudian*

besok ulang tahun Kae yg ke delapan, sampai sekarang Amber belum kembali, aku tak berniat mencari penggantinya. Aku masih terlalu mencintainya. Padahal orang tua Amber sudah membiarkanku untuk menikah namun aku menolaknya, aku terlalu mencintai Amber dan Kae. Bagaimana mungkin aku menikah??

Saat ini aku sedang di LA untuk melakukan SMTOWN concert bersama artis lain, posisi Amber di f(x) dibiarkan kosong. SM juga tak ada niat mencari pengganti.

LA adalah kota kelahiran Amber, aku berharap dapat menemukannya di tempat ini. Kota ini penuh kenangan mengingat aku berkenalan dengan Amber sejak aku pindah ke LA saat berusia 3 tahun dan bertetangga dengannya. Kemudian saat aku kembali ke korea, Amber dan keluarganya juga pindah ke korea. Kami selalu sekolah di tempat yg sama walau ia menjadi hoobaeku, kami juga merintis menjadi artis bersama, lulus audisi bersama, dan menjadi artis bersama. Tanpa kusadari aku menangis mengingat semua itu.

“Appa!!” panggil Kae padaku saat dibalik panggung.

“kenapa sayang?” tanyaku kemudian menggendongnya.

“ibu guru Joshie berkata padaku, bahwa nilaiku sangat bagus hari ini…” ungkap putriku. Aku tersenyum dan mengusap kepalanya lembut. Ia pintar, sangat pintar seperti eommanya.

“Baguslah, oh ya, bagaimana sekolah Kae tadi?” tanya ku. Ia tersenyum.

“hmm, semua teman-teman senang mendapat undangan ulang tahun Kae. Mereka senang. Hm, appa kenapa menangis?” tanya Kae.

“Appa hanya merindukan eommamu sayang. Appa sangat mencintai eommamu.” Lirihku. Kae mengusap airmataku.

“Kae juga. Dan kae yakin eomma juga mencintai appa. Jadi appa jangan menangis demi cinta eomma pada appa ya!!” Kae tersenyum walau ia sendiri juga menangis. Aku pun memeluknya.

“Eomma… pasti kembali… appa…” gumamnya. Aku mengangguk.

Hari ini Kae akan merayakan ulang tahunnya di rumah kami pada sore hari, sejak masuk SD, ia pindah ke amerika untuk pendidikan yg lebih baik, ia tinggal di amerika bersama April noona dan anaknya June juga kedua orang tua Amber. Aku sering mengunjunginya karena SHINee sudah mulai debut di LA dan sekarang sudah go Internasional. Aku menatap Kae yg tersenyum bahagia saat kuantar ke sekolahnya.

“Kkajja appa… aku perkenalkan appa dengan ibu guruku, itu ibu guru!! ibu guru bisa bahasa korea dengan lancar lho!! Ayo appa!!” Kae menarikku menuju seorang yeoja tinggi dengan rambut panjang diikat setengah dan setengahnya dibiarkan terurai.

“Ibu guru!! Ini appaku!! Namanya Key Kim!!” guru yeoja itu pun membalik badannya. Ia sangat cantik.

“Ah, benarkah? Perkenalkan namaku Joshie Liu.” Liu?? Marga yg sama dengan Amber. Guru itu tersenyum dan senyum itu… seperti senyum Amber.

“Kim Kibum imnida, biasa di panggil Key.” Kami pun berjabat tangan.

“Anda beruntung memiliki putri seperti Keysha, a sangat cantik, pintar, dan aktif.” Pujinya. Aku tersenyum.

“dia seperti eommanya. Cantik pintar dan aktif.”  Ucapku.

“benarkah? Keysha tak pernah bercerita tentang eommanya, hanya bercerita tentang rasa sayangnya pada anda.” Mendengar ucapan guru itu aku paham.

“ia tak tahu seperti apa eommanya. Eommanya menghilang saat kecelakaan kapal pesiar delapan tahun yg lalu, dua bulan setelah Keysha lahir. Sejak itu saya merawat seorang diri.” Jelasku. Guru itu mengangguk.

“nanti sore jadi kan Key pestanya?” tanya yeoja itu pada Kae. Kae mengangguk.

“Eommamu pasti sangat bangga padamu Kae” yeoja itu mengusap kepala Kae lembut dengan senyumnya. Yeoja ini benar-benar seperti Amber.

Aku sedang di dorm SHINee di LA ketika tiba-tiba saja ada telepon dari April noona.

“Mworago noona?” tanyaku.

“Cepat ke rumah sakit!! Kae… ia terjatuh dari tangga sekolahnya dan dilarikan ke rumah sakit!!” aku kaget mendengarnya. Kae… nae ttal…

“Arasseo noona!” aku menutup telepon dan berniat pergi namun ditahan Jonghyun.

“Akan kuantar! Kau bisa membahayakan nyawamu bila mengendarai dalam panik.” Jonghyun mengambil kunci mobil kami dan mengantarku.

“Bagaimana keadaannya noona?” tanyaku pada April noona di lobbi. Disitu juga ada Joshie.

“Molla. Dokter belum keluar.” Jawab April noona. Tak lama dokter keluar dengan terengah-engah.

“apa ada yg bergolongan darah A-? Pasien kekurangan darah sementara stok darah dari PMI kosong. Pasien perlu darah.” Tanya dokter keluar dari ruang UGD. Celaka… golongan darah itu milik Amber, dan yg sama hanya abneonim. Abneonim lagi di afrika. Ottokhe?

“Aku A-. Biar aku yg menyumbangkan.” Aku kaget mendengar Joshie. Golongan darah yg sama?

“ahh…siapa nama anda?” tanya suster meminta data.

“Amber Joshephine Liu. Lahir di LA, 18 september 1992” aku semakin kaget mendengarnya, Amber Joshephine Liu? Lahir di LA? 18 September 1992?

“Amber??” gumamku dan April noona juga Jonghyun. Joshie masuk ke ruangan lain.

“Noona… apa mungkin??” tanyaku pada April noona. Noona mengangguk pelan.

“wajahnya mirip dengan Amber.” Gumam Jonghyun. Aku mengangguk.

-4-

“kau tinggal dimana?” tanyaku pada Joshie setelah ia selesai transfusi darah.

“di rumah seorang nenek kakek tua yg menyelamatkanku saat aku terdampar di Jejudo 8 tahun yg lalu. Aku kehilangan suamiku, bahkan ingatanku. Aku hanya tau nama dan tanggal lahirku. Ada apa?” tanyanya. Aku mengeluarkan sebuah kalung.

“kau memiliki kalung ini?” tanyaku. Ia tampak kaget kemudian mengangguk dan mengeluarkan sebuah kalung dari balik kemejanya.

“kau benar Amber… kau Amber… kau… Amber kami yg hilang delapan tahun lalu saat pelayaran ke pulau Jejudo. Kau benar adikku Amber!!” April noona memeluk Amber yg tampak bingung.

“kalung itu adalah kalung couple yg dimiliki anak SHINee dan f(x) juga pasangan masing-masing. Punyamu tertulis SF dibelakangnya KA kan?? Sama sepertiku. Itu inisial kita berdua. Kibum-Amber.” Jelasku. Ia tampak kaget.

“jadi… kau…”

“ya, aku. Aku suamimu, dan Kae adalah putrimu sendiri… maka dari itu golongan darahmu sama dengannya.” Jelasku. Ia memejamkan matanya dan ambruk di pelukan April noona.

“Amber!!” jerit kami bersamaan.

“nona Liu hanya syok karena terlalu memforsir ingatannya.” Jelas dokter. Atas rekomendasiku, Amber dan Kae berada di satu ruangan. Dokter keluar dari ruangan. Tak lama kemudian Amber sadar.

“akkhh… kau… Kibummie? Li An eonnie?? Dyno?” panggilnya pelan. Hey!! Ia ingat!!

“Amber… kau ingat semua?” tanyaku. Ia mengangguk.

“ingatanku… kembali…” lirihnya. Aku pun memeluknya bahagia. Aku tak mau kehilangannya lagi.

End Kibum POV

Amber POV

Aku bahagia dapat mengingat semuanya lagi, dan aku lebih bahagia Kibum memelukku.

“Jangan pergi lagi Am… jebbal…” pintanya. Aku mengangguk lemah.

“mana Nicole?” tanyaku. Aku ingat ia selalu bersama Nicole.

“sedang sibuk mengurus anak di Korea.” Jawab Kibum. Aku menatapnya takut.

“bukan… ia sudah menikah dengan JinWoon. Sebulan setelah kau hilang. Kau tahu? Aku tak pernah sekali pun menyukai apalagi mencintai Nicole. aku dekat dengannya karena ia sahabat yeoja yg seumuran denganku. Dan masalah bunga dan coklat di hari valentine itu, itu bukan untuk Nicole, aku hanya berlatih padanya untuk menyerahkannya pada yeoja yg sudah menyandera hatiku sejak TK. Kau tahu siapa?” aku menggeleng dan memejamkan mata. Aku takut dan tak siap mendengarnya.

“yeoja itu adalah kau. Aku hanya dan selalu mencintaimu selama ini Am. percaya padaku. Kau tahu betapa bahagianya aku saat menikah denganmu, tinggal denganmu, saat kau hamil putri kita, dan saat Kae kita lahir. Aku sangat ingin menjenguk dan memperhatikanmu, namun aku takut menyakitimu. Aku… tak tahu kalau kau juga mencintaiku. Kau tahu betapa aku merindukanmu??” aku kaget mendengar pernyataannya? Ia mencintaiku?? Sejak kami kecil??

“Pabbo… 29 tahun aku menunggu semua itu Kibum. Itu tidak sebentar Kibum. Kenapa baru sekarang?? Hiks…hiks… saranghaeyo Kim Kibum… neo jeong…mal… saranghae…” aku terisak dalam pelukannya. Kami memperat pelukan kami hingga sebuah suara kecil menyadarkan kami.

“appa dan bu guru sedang apa? Kok pelukan?” suara Kae kecilku. Kami melepas pelukan kami dengan wajah merah. Bagaimana mungkin? Ini memalukan karena putri kami memerogoki appa dan eommanya berpelukan.

“tidak apa sayang. Ibu guru dan appamu sedang melepas rindu. Sudah delapan tahun terpisah.” Jawab Jonghyun dengan pandangan usil pada kami. Awas kau Dino!

“oh…” Kae ber-oh ria.

“Kae In-ah…Kae tahu itu guru Joshie ini siapa?” tanya Kibum kemudian menggandengku mendatangi Kae. Kae menggeleng.

“dia Amber Joshephine Liu, eomma kandung Kae…” jelas Kibum. Kae menatapku.

“Jeongmal?” tanyanya. Aku mengangguk dan memeluknya.

“Akhirnya Kae bertemu eomma. Eomma memang cantik, pantas saja appa selalu menangis mengingat eomma? Eomma terlalu cantik untuk dilupakan sih… hehehe…” celetuk Kae.

“jeongmal?” tanyaku sambil menatap Kibum mengejek.

“Ya!! Kae-ah!! Jgn bukan kartu dong!!” gerutunya.

“waahh, ternyata seorang Kim Kibum begitu mencintaiku ya?? Hahaha Joha…” ucapku langsung dihadiahi Kibum ciuman di bibirku.

“Appa!! Masa hanya eomma? Kae tidak??” celoteh Kae. Kami pun mencium pipi kanan dan kiri Kae. Putri kecil kami yg sangat kami cintai.

“Amber… bangun sayang… ayo kita pulang” suara terus terngia di telingaku dan sebuah cahaya membawaku pergi.

Aku terbangun membuka mata dengan perlahan. Kulihat wajah panik Kibum. Ia tampak letih, saat kulihat jam di dinding, sudah pukul 7 am. jadi… ia terus menungguku??

“Syukurlah kau sadar…” gumam Kibum sambil mengusap airmatanya.

“mana… anak kita… yeobo?” tanyaku pelan.

“di ruang, bayi. Namja… tampan sepertimu. Hahaha…” celetuknya.

“Ya!” gerutuku.

“Kae?” tanyaku. Kibum menunjuk sofa tempat putriku tertidur dengan pulasnya. Kibum pun menggendongku duduk dikursi roda dan pergi ke ruang bayi untuk melihat putra bungsu kami yg baru saja lahir.

“See? Iya tampan sepertimu kan?” aku meninju bahu Kibum pelan.

“tampan sepertimu, tapi lagi-lagi matanya mewarisi mataku. Look, bentuk rahangnya seperti rahang kita ya?? Kokoh. Aku yakin ia pasti akan menjadi namja gentle.” Komenku. Ia tersenyum dan mengangguk.

“aku memberinya nama JaeBum, seperti namaku dan di gabung dengan nama Kae dan kau. J dari namamu Joshie, Ae diambil dari nama Kae, dan Bum adalah nama belakangku. Ia akan selalu dicintai oleh kita, dan semua orang yg mengenalnya. Itu harapanku untuknya.” Aku terharu dan hampir menangis mendengarnya.

“kau tahu? Aku tersadar karena apa? Kau. Kau yg memanggilku untuk pulang. kau menguatkan ku untuk kembali. Dan apa kau tahu? Aku bermimpi tentang kejadian sejak awal pernikahan kita. Dan kejadian itu yg membulatkan tekadku untuk terus berada disini bersama kalian.” Curhatku. Ia menunduk di depanku dan bibirnya menempel di bibirku.

“Gomawo tetap bertahan mencintaiku sampai saat ini, dan memberiku putra-putri yg tampan dan cantik. I Love u My Annae.” Ucapnya.

“Love u to.” –Chup- aku mengecup bibirnya cepat. Para suster tersenyum melihat kami. Tentu saja, siapa yg tidak bahagia mendapat anugrah terindah dari tuhan? Anugrah yg akan selalu kujaga dan ku cintai sepenuh hati, suami. Dan anak-anakku.

“Appa!! Eomma!!” putri kami memanggil. Ia sudah bangun ternyata.

“Akhirnya eomma sadar. Eomma tahu? Appa menangis semalaman menunggu eomma sadar. Eomma tidur lama sekali sih, 14 jam.” Adu Kae.

“Ya!! Kim Kae In!! Sampai kapan kau membuka kartu hah??”  omel Kibum.

“kenapa malu Kim Kibum? Kau malu karena menangisiku ya? Ternyata pesona Amber Liu masih tetap hebat, sampai Kim Kibum yg cool menangis karena cinta padaku. Ahahahaha…” celetukku.

“Ya!!”

 

END

From → Uncategorized

Leave a Comment

Leave a comment